A. Pendahuluan
Batu cetak, suatu bahan baru dari trus dan kapur, sudah mulai dikenal oleh masyarakat sebagai bahan bangunan dan sudah pula dipakai untuk pembuatan rumah-rumah dan gedung-gedung. Jika pemakaianya dibandingkan dengan pemakaian bata merah terlihat penghemat-penghematanya dalam beberapa segi. Misalnya, per m2 luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan sehingga kwantitatip terdapat suatu penghematan.
Mengakibatkan pula penghematan dalam pemakaian adukan 70 - 80 %. Berat tembok diperingan 50 % dengan demikian pondasi tidak perlu dalam dan berat. Bentuk batu cetak yang bermacam-macam memungkinkan kita membuat variasi-variasi yang menarik. Karena bentuknya pula, tembok tidak usah diplester sudah cukup menarik.
B. Macam Batu Cetak
Batu Cetak dibedakan menjadi beberapa Type , diantaranya :
Type A
Ukuran 20-20-40 cm3 - berlobang untuk tembok /dinding dengan tebal 20 cm.
Type B
Ukuran 20-20-40 cm3 - berlobang untuk tembok/dinding tebal 20 cm sabagai batu penutup pada sudut-sudut dan pertemuan-pertemuan
Type C
Ukuran 10-20-40 cm3 - berlobang dipermukaan sebagai dinding pengisi dengan tebal 10 cm
Type D
Ukuran 10-20-40 cm3 - berlobang sebagai dinding pengisi/pemisah dengan tebal 10 cm
Type E
Ukuran 10-20-40 cm3 - tidak berlobang untuk tembok-tembok setebal 10 cm digunakan untuk diding pengisi dan/atau pemikul sebagai hubungan-hubungan sudut dan pertemuan
Type F
Ukuran 8-20-40 - tidak berlobang sebagai dinding pengisi
SUMBER : http://ilmu-konstruksi.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar